This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 20 Juni 2017

Komposisi Alfi Siregar : Formula Menggiring Kuas Dalam Merias

Make Up adalah salah satu kebutuhan ‘primer’ remaja saat ini. Menjamurnya berbagai serial drama di Indonesia mendorong sedikit banyaknya para remaja untuk merias wajahnya namun tetap terlihat flawless. Di Ibukota sendiri, sebut saja Bubah Alfian, Ryan Ogilvy, Stella Tjia, Zeffazetira, telah dikenal luas di kalangan selebritis seperti Cinta Laura Kiehl, Maia Estianty, Raline Shah, Chelsea Islan, dan selebritis lainnya kagum akan pulasan make up  yang terlihat natural dan menawan oleh Make Up Artist ibukota.
Tak kalah dari Ibukota, Medan sendiri patut berbangga hati memiliki anak muda yang berpotensi dalam berwirausaha. Adalah gadis manis bernama Alfi Hasaah Siregar, seorang mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara angkatan 2016 yang mampu menjadikan usaha Make Up Artist nya sebagai ladang rezeki menambah uang jajan. Lantas, apa yang menjadikan Alfi berbeda dengan Make Up Artist lainnya? Ya, Alfi terkenal dengan signature looknya yaitu no-makeup makeup look dan menitikberatkan pada sentuhan alis. Kamu bisa lihat di Instagramnya @makeupbyalfisrg, semua hasil makeup-nya sangat halus!
            Terlahir dari keluarga yang mayoritas berasal dari kalangan dokter, tidak menyurutkan langkah Alfi untuk mantap menjadi seorang Make Up Artist di usia yang masih belia. “Alfi gak punya alasan untuk takut menjadi berbeda. Suasana baru dirasa perlu agar Alfi percaya dengan apa yang sedang dijalani”. Dukungan penuh dari keluarganya semakin membulatkan tekadnya untuk terus menekuni dunia rias-merias. Dalam melukis wajah klien, Alfi berusaha membuat karyanya agar tidak terlihat berlebihan dan terlalu berat. Alfi memiliki teknik make-up yang dianggap natural oleh semua orang dan itu membuat orang menyukai make-upnya. Komestik itu banyak sekali ragamnya. Namun disini, yang harus ditekankan adalah mencari produk yang tepat. Harga yang mahal belum tentu tepat untuk kulit tertentu. Pertama, yang harus diperhatikan adalah memahami tipe kulit”. Hasil make-upnya pun sangat memuaskan kliennya. Pada umumnya, kliennya adalah teman-temannya yang puas dan suka dengan hasil polesannya, kemudian memberitahukan kepada teman-teman yang lain.
Gadis manis yang piawai bermain piano ini juga menambahkan,”Awalnya hanya dari mulut ke mulut lalu pada awal memasuki kuliah, Alfi memberanikan diri untuk mempromosikan di instagram”. Pesan Alfi kepada anak muda lainnya agar tidak takut dalam meniti mimpi. “Karena Alfi percaya, dengan mencoba dan terus tingkatkan kemampuan diri akan menjadikan kita terus haus akan sebuah proses. Jadi, nikmatilah,” ucapnya dengan penuh semangat.
Lebaran kali ini, Alfi membagikan tips cantik alami dalam bersilaturrahmi. “Buat kita sebagai anak muda, hindari pemakaian make up yang terlalu mencolok. Cobalah warna-warna netral seperti coklat dank rim untuk riasan mata. Lalu pilih blush on yang cocok dengan warna kulit masing-masing. Dan pulaskan warna lipstick senada bibir dan tidak banyak bermain warna seperti nude, bright pink, ataupun coral. Sentuhan magis terakhir, pertegas alis dengan ukiran eyeliner agar wajah kita terlihat lebih fresh”.
Berbicara mengenai prestasi lainnya, gadis yang bercita-cita menjadi seorang Wedding Organizer ini berhasil mensejajarkan diri menjadi Top 30 Finalist PPAN (Pertukaran Pelajar Antar Negara) Provinsi Sumatera Utara 2017 bersaing dengan seratusan kandidat lainnya. “Insya Allah Alfi akan coba lagi tahun depan. Alfi yakin, everyone was once a beginner before they are having next step. Who knows?” tandasnya.
Pengalaman Organisasi
1)   Bendahara umum sanggar seni smansa periode 2014 sd 2015
2)   Festival of SMANSA 7 tahun 2016
3)   Malam Keakraban Komunikasi tahun 2016 – 2017

4)   Communication Cup tahun 2017

Jumat, 16 Juni 2017

BITTER SWEET: "Kalau Banyak Yang Hafal, Kita Pasti Bangga"

Tak henti-hentinya perkembangan dunia musik di era 2000an saat ini. Genre music Indie Rock mulai akrab di telinga muda-mudi dikarenakan mulai bermunculannya band-band yang membawakan lagu dengan genre tersebut. Ditengah maraknya persaingan musik band lokal yang akan masuk ke pasar nasional maupun internasional, sejumlah band lokal berlomba-lomba menciptakan karya terbaik mereka demi kesuksesan dan keberhasilan masing-masing band. Di kota Medan sendiri salah satu band yang sukses mengibur para pendengarnya dengan genre indie rock  adalah Bitter Sweet.
            Keseimbangan dalam hidup, yang kadang pahit tapi juga manis merupakan arti dari nama band Bittersweet. Band yang sudah terbentuk sejak Juli 2015 juga mengalami pahit manis dalam perjalanan karirnya dimulai dari pergantian personil band dan juga suka duka selama tampil dalam berbagai acara. Kini, Bittersweet yang beranggotakan empat personil yakni, Ferri sebagai Vokalis, Satria sebagai Bassist, dan Furqan sebagai drummer tengah menempuh pendidikan di bangku perkuliahan di Universitas Sumatera Utara (USU) dan juga Andika sebagai Gitaris di Universitas Islam Sumatera Utara (UISU). Keempat-empatnya juga mengambil jurusan yang sama, yaitu Ilmu Hukum.
Menjadikan music dan ngeband sebagai hobby  tidak membuat Bitter Sweet hanya sekedar manggung dan membawakan lagu karya orang lain, akan tetapi mereka merasa tertantang untuk menciptakan karya sendiri. Bittersweet telah merilis hingga enam lagu original antara lain, Midnight, This One Pretty Liar, Drapetomania, Lost, Pure Love dan Estern. Dengan membawakan lagu-lagu tersebut, Bittersweet sudah mampu mengisi acara-acara bergengsi seperti Rock Anthem, Urban Gigs, dan acara lainnya di kota Medan.
Pada 17 Mei 2017 lalu, BitterSweet luncurkan mini album mereka yang berjudul “Bipolar Disorder” dan sekarang BitterSweet tengah fokus untuk mempromosikan mini album tersebut ke beberapa radio di Medan. "Mini album ini isinya ada empat lagu yang temanya tentang percintaan semua," ujar Ferri ketika promosi mini album di salah satu radio Medan. Setelah banyaknya kendala yang dialami BitterSweet dalam proses pembuatan mini album, salah satunya penundaan perilisan mini album yang hampir dua minggu, tetapi akhirmya BitterSweet bisa bernafas lega dengan suksesnya perilisan album "Bipolar Disorder"
Dalam perilisan mini album Bittersweet, mereka berharap ini adalah titik awal yang mampu membawa nama Bittersweet sukses dan dikenal masyarakat sebagai band lokal Medan yang beraliran indie rock. Satria, sang bassist, juga menambahkan semoga dari mini album ini masyarakat tidak hanya tahu soal Bittersweet, akan tetapi semuanya dapat terhibur dari karya-karya yang telah kami buat.
Bitter Sweet berharap agar mini album mereka dengan musik yang easy listening ini akan membuat para pendengar setia mereka terhibur dan dapat menebarkan genre Indie Rock lebih luas lagi tidak hanya anak muda Kota Medan namun juga sampai ke Ibu Kota. Dan seperti harapan setiap personil, melalui album ini mereka berharap BitterSweet dapat semakin dikenal di kancah industri musik tanah air.

 “Harapannya lirik lagu bisa mudah dihapal, kalau banyak yang nyanyi saat kita manggung rasanya senang, terus orang-orang sekitar juga bangga, orangtua juga bangga.” Kata Ferri menyampaikan harapannya.  

BitterSweet: Band Indie Rock Masa Kini

Bitter Sweet, sebuah band lokal Medan beraliran indie rock. Mungkin banyak orang di luar sana yang belum mengerti dengan aliran musik seperti ini. Tetapi, bagi Bitter Sweet hal ini menjadi kesempatan mereka untuk menarik para pendengar dengan keunikan aliran musik mereka. Tidak mudah untuk mencari pendengar di Kota Medan yang menyukai aliran seperti Bitter Sweet. Maka dari itu, para personil ingin membuktikan bahwa aliran-aliran musik seperti itu tidak dipandang sebelah mata. Salah satu pembuktian mereka ialah sering diundangnya Bitter Sweet dari panggung ke panggung, baik itu acara kecil maupun besar. Memang, butuh waktu untuk mencari pendengar setia, tapi hal tersebut tidak mematahkan semangat mereka. Seperti namanya, Bitter Sweet pasti sudah mengalami pahit manisnya di atas panggung. Belum lagi adanya beberapa band yang mengusung aliran yang sama dengan Bitter Sweet, membuat mereka harus berjuang lebih gigih untuk menaikkan nama Bitter Sweet.


Band yang terbentuk pada Juli 2015 ini juga tidak henti-hentinya menciptakan karya asli yang membuat mereka semakin dikenal masyarakat Medan. Enam lagu Bitter Sweet diantaranya This One Pretty Liar, Midnight, Dreptomania, Lost, Pure Love, dan Eastern. Hampir semua lagu tersebut bercerita tentang percintaan remaja. Lagu yang mereka ciptakan pun juga berasal dari pengalaman pribadi masing-masing personil. Seperti contohnya lagu This One Pretty Liar, dari judulnya saja cukup jelas mendeskripsikan sebuah kisah cinta. Lirik yang terdapat di dalamnya merupakan pengalaman pribadi sang vokalis, Ferri. Ia mencurahkan isi hatinya tentang sakit hati seorang pria terhadap perempuan. “Makna dari lagu ini sebenarnya adalah seorang cewek yang suka memberi harapan palsu alias PHP,” ujar Ferri. Sama halnya dengan para personil lain, mereka juga mengartikan lirik tersebut hampir sama dengan Ferri. Untuk lagu Midnight sendiri, Bitter Sweet menjelaskan arti dari liriknya, yaitu seorang pria galau yang bertingkah aneh di suatu bar.

Lagu-lagu yang ditulis oleh Bitter Sweet merupakan bentuk penghargaan mereka terhadap karya anak bangsa, bahwa mereka sebagai pemuda-pemudi bangsa Indonesia juga bisa menciptakan karya yang luar biasa dan meningkatkan kreatifitas dalam bermusik. “Jangan labil, konsisten, berusaha, dan berani tampil beda,” pesan Satria kepada teman-teman yang akan memulai suatu karya. Bitter Sweet tidak tidak takut jika berbeda dengan band-band lain, hal tersebut malah menjadi nilai plus mereka. Untuk kedepannya, band yang mengidolakan Artic Monkeys ini akan membuat projek terbaru yang akan rilis dalam waktu dekat ini. 

Sabtu, 10 Juni 2017

RAIH MEDALI DI PON 2016  FERNANDA SIAP GABUNG TIMNAS KARATE

           Pria tampan bernama lengkap Fernanda Ediyanto adalah seorang atlet karate asal kota Medan. Pria kelahiran Jakarta 8 April 1998 ini sudah meraih banyak penghargaan dari dalam negeri maupun dari luar negeri.  Melalui kesibukan di dunia karate tidak menjadikan nya melalaikan pendidikan .Terbukti pria yang akrab disapa Nanda ini sedang aktif kuliah di  s1  Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP USU.  


         Nanda memulai karir nya di dunia bela diri karate  bermula dari ketika masuk sekolah dasar, saat itu tempat ia bersekolah mengharuskan setiap siswanya  memilih salah satu ekstrakulikuler. Dengan persetujuan dari orang tua akhirnya ia memutuskan memilih ekstrakulikuler karete disekolah itu. Dengan latihan yang rutin ia mengikuti perlombaan pertama nya dan memenangkan medali emas pada kejuaraaan karate sejawa barat, yang saat itu ia masih berumur 10 tahun.
Nanda juga mengaku tidak merasa kesulitan dalam membagi waktu antara kuliah dengan latihan karate nya. Tetapi ketika akan bertanding ia mengaku harus lebih banyak menyisihkan waktunya untuk berlatih. Ia juga mengaku pencapaian nya saat ini adalah bisa bergabung dalam tim nasional karate Indonesia.
Selain menjadi atlet karate di usia nya yang masih terbilang sangat muda, sekarang ia juga aktif menjadi seorang pelatih untuk junior diperguruan nya. Menjadi seorang pelatih bermula dari ketika nanda memenangkan medali perunggu pada event akbar Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 lalu dan meraih medali emas pada kejuaraan karate di Malaysia dan Thailand 2015 lalu. Dengan prestasi yang ia raih akhirnya ia diputuskan menjadi seorang pelatih oleh majelis sabuk hitam di perguruan nya.
Saat ditanya mengapa memilih dan betahan di dunia karate “Karate adalah hobby yang menghasilkan, tidak hanya sekedar menghasilkan materi tetapi menghasilkan prestasi dan juga pengalaman yang sangat bermakna. Dan melalui karate ini saya bisa membanggakan kedua orang tua saya” ujarnya.





Berikut adalah beberapa prestasi yang sudah di raih :
1.     Juara 2 kejuaraan Nasional Karate Piala Menteri Dalam Negeri 2009, Bandar Lampung
2.     Juara 3 kejuaraan Nasional Karate Piala Kapolri 2010, DKI Jakarta
3.     Juara 2 Kobe Osaka International Championship 2012, Malaysia
4.     Juara 1 Silent Knight Championship 2013, Malaysia
5.     Juara 2 Piala Kejuaraan Nasional Karate Piala Kapolri 2013, Bengkulu
6.     Juara 3 Olimpiade Olahraga Siswa Nasional 2014, DKI Jakarta
7.     Juara 3 Silent Knight Karate Championship 2014, Malaysia
8.     Juara 1 Pekan Olahraga Provinsi 2014, Medan
9.     Juara 1 Kejuaraan Nasional Karate Piala Kapolri 2015, Bandung Jawa Barat


MOTIVASI ORANG TUA JADIKAN FERNANDA GO INTERNASIONAL DI AJANG KARATE
         Dengan perkembangan teknologi dan perkembangan dunia olahraga pada saat ini,  banyak sekali anak muda berkarya dan berprestasi dengan cara mereka sendiri. Salah satu nya adalah Fernanda Ediyanto seorang atlet karate asal kota Medan.  Pria kelahiran Jakarta 8 April 1998 ini memenangkan banyak perlombaan karate dikanca nasional maupun internasional. Selain aktif menjadi seorang atlet bela diri karate pria yang akrab disapa Nanda ini juga sedang aktif berkuliah pada S1 Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP USU.
           Awal mula berkecimpung dalam bela diri karate “awalnya sih waktu SD di Bekasi harus  milih salah satu ekstrakulikuler,jadi karena anak-anak nya teman mama banyak yang ikut karate ya orang tua juga mendukung  masuk  ektrakulikuler karate” ungkapnya.  Berlatih selama satu tahun akhirnya Nanda mengikuti perlombaan pertamanya dan meraih medali emas pada kejuaraan karate se-Provinsi Jawa Barat, yang kala itu ia masih duduk di bangku kelas dua sekolah dasar.
Nanda juga mengaku sekarang karate adalah bagian dari hidupnya, melihat teman-teman sesama atlet yang memberikan dukungan yang sangat untuknya. Selain itu orang tua nanda  juga selalu memberikan suntikan semangat baginya. Ia mengaku orang tua selalu menemani ketika latihan maupun sedang bertanding. “kalau lagi mau bertanding orang tua selalu datang liatin pas latihan, ketika perlombaan pun orang tua selalu  ikut datang nonton pertandingan dikota manapun dan di Negara manapun, jadi tambah semanga lah” ujarnya.
           Baru-baru ini Nanda meraih medali perunggu pada event akbar Pekan Olahraga Nasional 2016 lalu dan meraih medali emas pada kejuaraan karate di Malaysia dan Thailand 2015 lalu, prestasi yang diraihnya menjadikan dirinya sekarang dipercayakan menjadi seorang pelatih diperguruannya.
Selain menjadi seorang atlet karate Nanda juga sempat bercita-cita ingin menjadi seorang intertaint, ia mengaku  Iko Uwais adalah salah satu artis yang di idolakannya. Melihat actor film terkenal ini beradegan menantang dan bela diri yang baik dalam setiap filmnya.
Berikut adalah beberapa prestasi yang sudah di raih ;
1.     Juara 2 kejuaraan Nasional Karate Piala Menteri Dalam Negeri 2009, Bandar Lampung
2.     Juara 3 kejuaraan Nasional Karate Piala Kapolri 2010, DKI Jakarta
3.     Juara 2 Kobe Osaka International Championship 2012, Malaysia
4.     Juara 1 Silent Knight Championship 2013, Malaysia
5.     Juara 2 Piala Kejuaraan Nasional Karate Piala Kapolri 2013, Bengkulu
6.     Juara 3 Olimpiade Olahraga Siswa Nasional 2014, DKI Jakarta
7.     Juara 3 Silent Knight Karate Championship 2014, Malaysia
8.     Juara 1 Pekan Olahraga Provinsi 2014, Medan
9.     Juara 1 Kejuaraan Nasional Karate Piala Kapolri 2015, Bandung Jawa Barat


Minggu, 07 Mei 2017

CERDAS DALAM BERINTERNET


Dewasa ini, siapa yang tidak mengenal internet? Dapat kita lihat internet sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari  masyarakat terutama remaja. Tetapi tidak menutup kemungkinan internet juga digunakan oleh kaum awam, bahkan anak Sekolah Dasar sudah lihai dalam menggunakan internet. Dengan adanya internet semua yang kita inginkan dapat kita ketahui ketika kita tersambung ke jaringan internet.

            Perkembangan internet yang sangat pesat, sangat membantu siswa maupun mahasiswa dalam belajar. Sering kali siswa maupun mahasiswa menggantikan buku dengan mencari informasi atau bahan belajar menggunakan internet. Namun inilah perkembangan zaman disaat ini, mau tidak mau kita harus bisa menerimanya. Hanya saja sebagai pengguna kita harus lebih selektif. Penggunaan yang praktis, yang mudah untuk diakses dimanapun dan kapanpun karena dengan handphone genggam, kita sudah bisa mengakses internet dengan sangat cepat. Dengan mudahnya mengakses internet, nyatanya internet digunakan tidak hanya untuk hal-hal positif saja tetapi banyak sekali hal-hal negatif.
Pada perkembangan zaman saat ini, banyak sekali kejahatan-kejahatan yang dilakukan melalui internet, karena canggihnya teknologi sekarang ini. Sering kita jumpai penipuan melalui media sosial, bahkan penculikan yang dilakukan di media sosial. Ini semua merupakan contoh penggunaan internet yang tidak sehat dan di katagorikan sebagai peggunaan internet yang negatif. Tidak hanya itu remaja-remaja sekarang juga sangat mudah untuk mengakses film porno yang jelas itu merupakan tontonan yang tidak sehat. Lagi-lagi itu diakibatkan penggunaan internet yang tidak sehat. Bahkan para remaja sekarang sering sekali meng-upload foto-foto yang tidak senono di akun media sosialnya.
Acap sekali kita menemukan kasus-kasus seperti itu dikalangan remaja, dengan banyaknya masalah yang terjadi, akibat penggunaan internet yang tidak sehat. Namun  Pemerintah tidak hanya diam melihat apa yang terjadi ditengah-tengah masyarakat sekarang ini. Beberapa orang dan bahagian dari pemerintah telah melakukan sosialisasi dan mengedukasi penggunaan internet sehat. Salah satu orang yang terus mengedepankan tentang internet sehat adalah Sylvi Dhea angesti. Gadis yang lahir 20 Juli 1997 ini merupakan Top 15 Miss Internet Indonesia 2017 yang terus menggalakkan tentang internet sehat untuk Indonesia hebat.
Ia merupakan mahasiswi Ilmu Komunikasi angkatan 2016 di Universitas Sumatera Utara yang saat ini menyadang gelar  Top 15 Miss Internet Indonesia 2017.  Pada bulan Januari 2017 yang lalu Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) telah melaksanakan kontes pemilihan Miss Internet Sumatera Utara. APJII sendiri memiliki visi misi  untuk menyampaikan pesan bahwa wanita millenial Indonesia memainkan peranan penting dalam pertumbuhan Industri Internet di tengah-tengah masyarakat dan budaya Indonesia. Selain dituntut untuk berpenampilan menarik, seorang Miss Internet juga harus bisa menjalankan visi misi tersebut guna menyukseskan program pemerintah.
Dhea kini terus fokus melakukan kegiatan-kegiatan sosial untuk menyadarkan para penerus bangsa tentang betapa pentingnya internet sehat. Hal tersebut sejalan dengan tujuan dari ajang modelling tersebut.  “Tidak dapat dipungkiri bahwa internet memiliki berbagai dampak positif yang berguna sebagai pendukung pendidikan anak-anak saat ini. Mereka dapat memenuhi akan keingintahuan mereka dengan membuka bahan bacaan, penelitian dan referensi serta lainnya” tutur Dhea.
“Tapi, seharusnya berinternet sehat adalah ketika seseorang dapat memanfaatkan teknologi internet secara bijak dan disesuaikan dengan kebutuhan serta selalu waspada saat melalukan aktifitas berinternet tersebut. Selain itu dalam penggunaanya harus disertai oleh pendampingan orang tua dan masyarakat” tambahnya.