Selasa, 20 Juni 2017
Komposisi Alfi Siregar : Formula Menggiring Kuas Dalam Merias
Make Up adalah salah satu kebutuhan ‘primer’ remaja saat ini. Menjamurnya
berbagai serial drama di Indonesia mendorong sedikit banyaknya para remaja
untuk merias wajahnya namun tetap terlihat flawless.
Di Ibukota sendiri, sebut saja Bubah Alfian, Ryan Ogilvy, Stella Tjia,
Zeffazetira, telah dikenal luas di kalangan selebritis seperti Cinta Laura
Kiehl, Maia Estianty, Raline Shah, Chelsea Islan, dan selebritis lainnya kagum
akan pulasan make up yang terlihat natural dan menawan oleh Make Up Artist ibukota.
Tak kalah dari Ibukota, Medan sendiri patut berbangga
hati memiliki anak muda yang berpotensi dalam berwirausaha. Adalah gadis manis
bernama Alfi Hasaah Siregar, seorang mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera
Utara angkatan 2016 yang mampu menjadikan usaha Make Up Artist nya sebagai ladang rezeki menambah uang jajan. Lantas,
apa yang menjadikan Alfi berbeda dengan Make
Up Artist lainnya? Ya, Alfi terkenal dengan signature
looknya yaitu no-makeup makeup look dan menitikberatkan pada sentuhan
alis.
Kamu bisa
lihat di Instagramnya
@makeupbyalfisrg, semua hasil makeup-nya sangat
halus!
Terlahir
dari keluarga yang mayoritas berasal dari kalangan dokter, tidak menyurutkan
langkah Alfi untuk mantap menjadi seorang Make
Up Artist di usia yang masih belia. “Alfi gak punya alasan untuk takut
menjadi berbeda. Suasana baru dirasa perlu agar Alfi percaya dengan apa yang
sedang dijalani”. Dukungan penuh dari keluarganya semakin membulatkan tekadnya
untuk terus menekuni dunia rias-merias. Dalam melukis wajah
klien, Alfi berusaha membuat karyanya agar tidak terlihat berlebihan dan
terlalu berat. Alfi memiliki teknik make-up yang dianggap natural oleh semua
orang dan itu membuat orang menyukai make-upnya.
“Komestik
itu banyak sekali ragamnya. Namun disini, yang harus ditekankan adalah mencari
produk yang tepat. Harga yang mahal belum tentu tepat untuk kulit tertentu.
Pertama, yang harus diperhatikan adalah memahami tipe kulit”. Hasil
make-upnya pun sangat memuaskan kliennya. Pada umumnya, kliennya adalah teman-temannya yang
puas dan suka dengan hasil polesannya, kemudian memberitahukan kepada
teman-teman yang lain.
Gadis manis yang piawai bermain piano ini juga menambahkan,”Awalnya
hanya dari mulut ke mulut lalu pada awal memasuki kuliah, Alfi memberanikan
diri untuk mempromosikan di instagram”. Pesan
Alfi kepada anak muda lainnya agar tidak takut dalam meniti mimpi. “Karena Alfi
percaya, dengan mencoba dan terus tingkatkan kemampuan
diri akan menjadikan kita terus
haus akan sebuah proses. Jadi, nikmatilah,” ucapnya dengan penuh semangat.
Lebaran kali ini, Alfi membagikan tips cantik alami
dalam bersilaturrahmi. “Buat kita sebagai anak muda, hindari pemakaian make up yang terlalu mencolok. Cobalah
warna-warna netral seperti coklat dank rim untuk riasan mata. Lalu pilih blush on yang cocok dengan warna kulit
masing-masing. Dan pulaskan warna lipstick senada bibir dan tidak banyak
bermain warna seperti nude, bright pink, ataupun
coral. Sentuhan magis terakhir,
pertegas alis dengan ukiran eyeliner agar
wajah kita terlihat lebih fresh”.
Berbicara mengenai prestasi lainnya, gadis yang bercita-cita
menjadi seorang Wedding Organizer ini
berhasil mensejajarkan diri menjadi Top
30 Finalist PPAN (Pertukaran Pelajar Antar Negara) Provinsi Sumatera Utara 2017
bersaing dengan seratusan kandidat lainnya. “Insya Allah Alfi akan coba
lagi tahun depan. Alfi yakin, everyone
was once a beginner before they are having next step. Who knows?” tandasnya.
Pengalaman
Organisasi
1) Bendahara
umum sanggar seni smansa periode 2014 sd 2015
2) Festival
of SMANSA 7 tahun 2016
3) Malam
Keakraban Komunikasi tahun 2016 – 2017
4) Communication
Cup tahun 2017
Jumat, 16 Juni 2017
BITTER SWEET: "Kalau Banyak Yang Hafal, Kita Pasti Bangga"
Tak henti-hentinya perkembangan dunia
musik di era 2000an saat ini. Genre music Indie Rock
mulai akrab di telinga muda-mudi dikarenakan mulai bermunculannya band-band yang
membawakan lagu dengan genre tersebut. Ditengah maraknya persaingan musik band
lokal yang akan masuk ke pasar nasional maupun internasional, sejumlah band
lokal berlomba-lomba menciptakan karya terbaik mereka demi kesuksesan dan
keberhasilan masing-masing band. Di
kota Medan sendiri salah satu band yang sukses mengibur para pendengarnya
dengan genre indie rock adalah Bitter Sweet.
Keseimbangan
dalam hidup, yang kadang pahit tapi juga manis merupakan arti dari nama band
Bittersweet. Band yang sudah
terbentuk sejak Juli 2015 juga
mengalami pahit manis dalam perjalanan karirnya dimulai dari pergantian
personil band dan juga suka duka selama tampil dalam berbagai acara. Kini,
Bittersweet yang beranggotakan empat personil yakni, Ferri sebagai Vokalis,
Satria sebagai Bassist, dan Furqan sebagai drummer tengah menempuh pendidikan
di bangku perkuliahan di Universitas Sumatera Utara (USU) dan juga Andika
sebagai Gitaris di Universitas Islam Sumatera Utara (UISU). Keempat-empatnya juga mengambil jurusan yang sama, yaitu Ilmu
Hukum.
Menjadikan music dan ngeband sebagai hobby tidak membuat Bitter Sweet hanya sekedar
manggung dan membawakan lagu karya orang lain, akan tetapi mereka merasa
tertantang untuk menciptakan
karya sendiri. Bittersweet telah merilis hingga enam lagu original antara lain, Midnight, This One Pretty Liar,
Drapetomania, Lost, Pure Love dan Estern. Dengan membawakan lagu-lagu
tersebut, Bittersweet sudah mampu mengisi acara-acara bergengsi seperti Rock
Anthem, Urban Gigs, dan acara lainnya di kota Medan.
Pada 17 Mei 2017 lalu, BitterSweet
luncurkan mini album mereka yang berjudul “Bipolar
Disorder” dan sekarang BitterSweet tengah fokus untuk mempromosikan mini
album tersebut ke beberapa radio di Medan. "Mini album ini isinya ada
empat lagu yang temanya tentang percintaan semua," ujar Ferri ketika
promosi mini album di salah satu radio Medan. Setelah banyaknya kendala yang
dialami BitterSweet dalam proses pembuatan mini album, salah satunya penundaan
perilisan mini album yang hampir dua minggu, tetapi akhirmya BitterSweet bisa
bernafas lega dengan suksesnya perilisan album "Bipolar Disorder"
Dalam perilisan mini album Bittersweet, mereka
berharap ini adalah titik awal yang mampu membawa nama Bittersweet sukses dan
dikenal masyarakat sebagai band lokal Medan yang beraliran indie rock. Satria, sang
bassist, juga menambahkan semoga dari mini album
ini masyarakat tidak hanya tahu soal Bittersweet, akan tetapi semuanya dapat
terhibur dari karya-karya yang telah kami buat.
Bitter Sweet berharap
agar mini album mereka dengan musik yang easy listening ini akan membuat para
pendengar setia mereka terhibur dan dapat menebarkan genre Indie Rock lebih luas lagi
tidak hanya anak muda Kota Medan namun juga sampai ke Ibu Kota. Dan seperti
harapan setiap personil, melalui album ini mereka berharap BitterSweet dapat
semakin dikenal di kancah industri musik
tanah air.
“Harapannya
lirik
lagu bisa mudah dihapal, kalau banyak yang
nyanyi saat kita manggung rasanya senang, terus orang-orang sekitar juga
bangga, orangtua juga bangga.” Kata Ferri menyampaikan harapannya.
BitterSweet: Band Indie Rock Masa Kini
Bitter Sweet, sebuah band lokal Medan beraliran
indie rock. Mungkin banyak orang di luar sana yang belum mengerti dengan aliran
musik seperti ini. Tetapi, bagi Bitter Sweet hal ini menjadi kesempatan mereka
untuk menarik para pendengar dengan keunikan aliran musik mereka. Tidak mudah
untuk mencari pendengar di Kota Medan yang menyukai aliran seperti Bitter
Sweet. Maka dari itu, para personil ingin membuktikan bahwa aliran-aliran musik
seperti itu tidak dipandang sebelah mata. Salah satu pembuktian mereka ialah
sering diundangnya Bitter Sweet dari panggung ke panggung, baik itu acara kecil
maupun besar. Memang, butuh waktu untuk mencari pendengar setia, tapi hal
tersebut tidak mematahkan semangat mereka. Seperti namanya, Bitter Sweet pasti
sudah mengalami pahit manisnya di atas panggung. Belum lagi adanya beberapa
band yang mengusung aliran yang sama dengan Bitter Sweet, membuat mereka harus
berjuang lebih gigih untuk menaikkan nama Bitter Sweet.
Band yang terbentuk pada Juli 2015 ini juga tidak
henti-hentinya menciptakan karya asli yang membuat mereka semakin dikenal
masyarakat Medan. Enam lagu Bitter Sweet diantaranya This One Pretty Liar, Midnight, Dreptomania, Lost, Pure Love, dan
Eastern. Hampir semua lagu tersebut bercerita tentang percintaan remaja.
Lagu yang mereka ciptakan pun juga berasal dari pengalaman pribadi
masing-masing personil. Seperti contohnya lagu This One Pretty Liar, dari judulnya saja cukup jelas mendeskripsikan
sebuah kisah cinta. Lirik yang
terdapat di dalamnya merupakan pengalaman pribadi sang vokalis, Ferri. Ia
mencurahkan isi hatinya tentang sakit hati seorang pria terhadap perempuan.
“Makna dari lagu ini sebenarnya adalah seorang cewek yang suka memberi harapan
palsu alias PHP,” ujar Ferri. Sama halnya dengan para personil lain, mereka
juga mengartikan lirik tersebut hampir sama dengan Ferri. Untuk lagu Midnight sendiri, Bitter Sweet
menjelaskan arti dari liriknya, yaitu seorang pria galau yang bertingkah aneh
di suatu bar.
Lagu-lagu yang ditulis oleh Bitter Sweet merupakan
bentuk penghargaan mereka terhadap karya anak bangsa, bahwa mereka sebagai
pemuda-pemudi bangsa Indonesia juga bisa menciptakan karya yang luar biasa dan
meningkatkan kreatifitas dalam bermusik. “Jangan labil, konsisten, berusaha, dan berani tampil beda,” pesan Satria
kepada teman-teman yang akan memulai suatu karya. Bitter Sweet tidak tidak
takut jika berbeda dengan band-band lain, hal tersebut malah menjadi nilai plus mereka. Untuk kedepannya, band yang
mengidolakan Artic Monkeys ini akan membuat projek terbaru yang akan rilis
dalam waktu dekat ini.
Sabtu, 10 Juni 2017
RAIH MEDALI DI PON 2016
FERNANDA SIAP GABUNG TIMNAS KARATE
Pria
tampan bernama lengkap Fernanda Ediyanto adalah seorang atlet karate asal kota
Medan. Pria kelahiran Jakarta 8 April 1998 ini sudah meraih banyak penghargaan
dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Melalui kesibukan di dunia karate tidak menjadikan nya melalaikan
pendidikan .Terbukti pria yang akrab disapa Nanda ini sedang aktif kuliah di s1 Program
Studi Ilmu Komunikasi FISIP USU.
Nanda
memulai karir nya di dunia bela diri karate
bermula dari ketika masuk sekolah dasar, saat itu tempat ia bersekolah
mengharuskan setiap siswanya memilih
salah satu ekstrakulikuler. Dengan persetujuan dari orang tua akhirnya ia
memutuskan memilih ekstrakulikuler karete disekolah itu. Dengan latihan yang
rutin ia mengikuti perlombaan pertama nya dan memenangkan medali emas pada
kejuaraaan karate sejawa barat, yang saat itu ia masih berumur 10 tahun.
Nanda
juga mengaku tidak merasa kesulitan dalam membagi waktu antara kuliah dengan
latihan karate nya. Tetapi ketika akan bertanding ia mengaku harus lebih banyak
menyisihkan waktunya untuk berlatih. Ia juga mengaku pencapaian nya saat ini
adalah bisa bergabung dalam tim nasional karate Indonesia.
Selain
menjadi atlet karate di usia nya yang masih terbilang sangat muda, sekarang ia
juga aktif menjadi seorang pelatih untuk junior diperguruan nya. Menjadi
seorang pelatih bermula dari ketika nanda memenangkan medali perunggu pada
event akbar Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 lalu dan meraih medali emas pada
kejuaraan karate di Malaysia dan Thailand 2015 lalu. Dengan prestasi yang ia
raih akhirnya ia diputuskan menjadi seorang pelatih oleh majelis sabuk hitam di
perguruan nya.
Saat
ditanya mengapa memilih dan betahan di dunia karate “Karate adalah hobby yang
menghasilkan, tidak hanya sekedar menghasilkan materi tetapi menghasilkan
prestasi dan juga pengalaman yang sangat bermakna. Dan melalui karate ini saya
bisa membanggakan kedua orang tua saya” ujarnya.
Berikut
adalah beberapa prestasi yang sudah di raih :
1. Juara
2 kejuaraan Nasional Karate Piala Menteri Dalam Negeri 2009, Bandar Lampung
2. Juara
3 kejuaraan Nasional Karate Piala Kapolri 2010, DKI Jakarta
3. Juara
2 Kobe Osaka International Championship 2012, Malaysia
4. Juara
1 Silent Knight Championship 2013, Malaysia
5. Juara
2 Piala Kejuaraan Nasional Karate Piala Kapolri 2013, Bengkulu
6. Juara
3 Olimpiade Olahraga Siswa Nasional 2014, DKI Jakarta
7. Juara
3 Silent Knight Karate Championship 2014, Malaysia
8. Juara
1 Pekan Olahraga Provinsi 2014, Medan
9. Juara
1 Kejuaraan Nasional Karate Piala Kapolri 2015, Bandung Jawa Barat
MOTIVASI ORANG TUA
JADIKAN FERNANDA GO INTERNASIONAL DI AJANG KARATE
Dengan
perkembangan teknologi dan perkembangan dunia olahraga pada saat ini, banyak sekali anak muda berkarya dan
berprestasi dengan cara mereka sendiri. Salah satu nya adalah Fernanda Ediyanto
seorang atlet karate asal kota Medan.
Pria kelahiran Jakarta 8 April 1998 ini memenangkan banyak perlombaan karate
dikanca nasional maupun internasional. Selain aktif menjadi seorang atlet bela
diri karate pria yang akrab disapa Nanda ini juga sedang aktif berkuliah pada S1 Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP USU.
Awal
mula berkecimpung dalam bela diri karate “awalnya sih waktu SD di Bekasi
harus milih salah satu
ekstrakulikuler,jadi karena anak-anak nya teman mama banyak yang ikut karate ya
orang tua juga mendukung masuk ektrakulikuler karate” ungkapnya. Berlatih selama satu tahun akhirnya Nanda
mengikuti perlombaan pertamanya dan meraih medali emas pada kejuaraan karate
se-Provinsi Jawa Barat, yang kala itu ia masih duduk di bangku kelas dua
sekolah dasar.
Nanda
juga mengaku sekarang karate adalah bagian dari hidupnya, melihat teman-teman
sesama atlet yang memberikan dukungan yang sangat untuknya. Selain itu orang
tua nanda juga selalu memberikan
suntikan semangat baginya. Ia mengaku orang tua selalu menemani ketika latihan
maupun sedang bertanding. “kalau lagi mau bertanding orang tua selalu datang
liatin pas latihan, ketika perlombaan pun orang tua selalu ikut datang nonton pertandingan dikota manapun
dan di Negara manapun, jadi tambah semanga lah” ujarnya.
Baru-baru
ini Nanda meraih medali perunggu pada event akbar Pekan Olahraga Nasional 2016
lalu dan meraih medali emas pada kejuaraan karate di Malaysia dan Thailand 2015
lalu, prestasi yang diraihnya menjadikan dirinya sekarang dipercayakan menjadi
seorang pelatih diperguruannya.
Selain
menjadi seorang atlet karate Nanda juga sempat bercita-cita ingin menjadi
seorang intertaint, ia mengaku Iko Uwais
adalah salah satu artis yang di idolakannya. Melihat actor film terkenal ini
beradegan menantang dan bela diri yang baik dalam setiap filmnya.
Berikut
adalah beberapa prestasi yang sudah di raih ;
1. Juara
2 kejuaraan Nasional Karate Piala Menteri Dalam Negeri 2009, Bandar Lampung
2. Juara
3 kejuaraan Nasional Karate Piala Kapolri 2010, DKI Jakarta
3. Juara
2 Kobe Osaka International Championship 2012, Malaysia
4. Juara
1 Silent Knight Championship 2013, Malaysia
5. Juara
2 Piala Kejuaraan Nasional Karate Piala Kapolri 2013, Bengkulu
6. Juara
3 Olimpiade Olahraga Siswa Nasional 2014, DKI Jakarta
7. Juara
3 Silent Knight Karate Championship 2014, Malaysia
8. Juara
1 Pekan Olahraga Provinsi 2014, Medan
9. Juara
1 Kejuaraan Nasional Karate Piala Kapolri 2015, Bandung Jawa Barat