This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 27 Mei 2019

Melatih Kemandirian Dengan Berwirausaha


Berwirausaha merupakan kegiatan yang melibatkan kemampuan untuk melihat kesempatan-kesempatan usaha yang kemudian mengorganisir, mengatur, mengambil resiko dan mengembangkan usaha yang diciptakan tersebut guna meraih keuntungan. Mandiri secara ekonomi dibuktikan dengan mendapatkan penghasilan yang menetap untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.


Mega Mustika Berliani, berstatus sebagai mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, ia juga merupakan seorang wirausaha muda yang bergerak dibidang MUA dan Wedding Organizer. Ia merintis usaha nya sejak tahun 2017, dan mulai berkembang pesat di tahun 2018. Ia mengakui pada awalnya usaha yang ia jalankan masih dalam ruang lingkup yang sempit. Namun dengan kerja keras dan promosi yang ia lakukan, kini ia telah berhasil mengembangkan sayap-sayap bisnisnya.
Usaha yang ia jalankan saat ini, telah membuahkan hasil dengan meraih omset puluhan juta perbulan. Penghasilan tersebut dapat memenuhi kebutuhan pribadinya serta membantu keluarganya.

Nadya Pinem : Vlogger Cantik dan Berprestasi Asal Medan

Nadya Pinem:Vlogger Cantik dan Berprestasi
Asal Medan

       Siapa yang tak kenal dengan Arief Muhammad, Abel Cantika, Gita Savitri Devi, hingga Raditya Dika? Mereka adalah vlogger terkenal dari Indonesia yang memiliki jumlah subcriber ratusan ribu hingga jutaan subcriber di platform YouTube. Vlogging merupakan kegiatan yang sangat marak dilakukan dan digemari oleh kaum muda masa kini. Kegiatan ini bahkan dapat dijadikan sebagai profesi utama pada beberapa individu. Nama-nama yang telah disebutkan berdomisili di ibu kota. Tak ingin kalah dengan masyarakat ibu kota, Medan juga memiliki seorang vlogger cantik yakni Nadya Pinem yang merupakan seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Ia kerap mendokumentasikan kegiatan-kegiatan menarik yang ia lakukan sedemikian rupa dan membagikannya di platform YouTube maupun Instagram. 

   Kepiawaiannya dalam mendokumentasikan sampai mengedit video buatannya sendiri berhasil menjadikannya seorang vlogger yang memiliki cukup banyak viewers di YouTube dan Instagram miliknya. Tak hanya piawai dalam kegiatan mendokumentasikan serta mengedit video untuk dijadikan sebuah konten di YouTube maupun Instagram, Nadya juga merupakan seorang mahasiswi dengan segudang prestasi. 

        Hal ini dapat dibuktikan dengan ia yang kerap dipercayai sebagai brand ambassador dari beberapa produk dengan merek ternama di Indonesia. Tak hanya sebagai brand ambassador, Nadya juga sering diundang diberbagai event sebagai influencer hingga pembicara/pemateri. Meski dipenuhi dengan kesibukan kegiatan di luar kampus, gadis cantik ini tak melupakan pentingnya pendidikan. Dengan tetap fokus dengan pelajaran di kampus, Nadya tetap mendapatkan nilai yang memuaskan yakni IPK 3.68 bahkan pernah mencapai 3.8, lho. Mengagumkan bukan.

Minggu, 26 Mei 2019

Fandy Matondang, Mahasiswa Inspiratif dengan Segudang Prestasi


Hidup akan menjadi lebih indah dan bermakna jika dimanfaatkan untuk hal-hal yang berguna bagi diri sendiri bahkan orang lain. Hal inilah yang menjadi dasar pria asal Labuhan Batu Bara ini dalam berkarya.

Muhammad Azhar Afandy Matondang, mahasiswa inspiratif yang saat ini menjabat sebagai Duta GenRe Sumatera Utara 2018. Mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara angkatan 2015 ini telah banyak diundang sebagai pembicara diberbagai kegiatan mahasiswa maupun instansi-instansi tertentu. Tidak hanya sebagai pembicara, kelihaiannya dalam berbicara didepan umum membuatnya sering diundang sebagai pembawa acara.

Mahasiswa kelahiran Simpang Panigoran, 14 September 1997 ini telah banyak mencapai berbagai prestasi. Fandy mengawalinya ditahun 2017, ia meraih Juara 1 Mister Teen Labuhan Batu Utara dan dilanjutkan dengan kesuksesannya dalam meraih gelar Duta Mahasiswa Putra USU 2017. Pencapaiannya tersebut menghantarkannya pada berbagai pengalaman yang luar biasa, namun tidak selesai sampai disitu, dengan kegigihan yang dimilikinya Fandy, ditahun 2018 ia berhasil meraih gelar Duta Genre Sumatera Utara jalur Pengabdian Masyarakat. Melalui gelarnya tersebut, Fandy dapat semakin menginspirasi dan memotivasi banyak orang, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa.

Kelihaiannya dalam berbicara tidak membuatnya berhenti untuk mecoba hal-hal lain. Tidak hanya berkarya sebagai pembicara, Fandy Matondang juga aktif dalam bidang kesenian, terbukti ditahun 2013 Fandy berhasil meraih medali Perak di Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan Cabang Marching Band. Selain itu, hobinya dalam bernyanyi juga ditunjukannya dimedia sosial miliknya, Fand kerap kali mengunggah videonya bernyanyi dimedia sosial, bahkan hobi bernyanyinya tersebut pernah membuatnya meraih juara 1 di Lomba Cipta Lagu Anti Narkoba BNN Festival Anti Narkoba BNN Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2014. Sosok inspiratif ini juga telah berhasil merintis usaha event organizer yang berlokasi di Labura, kampung halamannya. Usaha yang sedang ditekuninya ini pun sukses dan merupakan usaha Event Organizer pertama di kota asalnya tersebut.

Pencapaian yang didapat Fandy saat ini tidak akan berhenti sampai disini. Ilmu dan pengalaman yang saat ini didapatnya akan semakin dikembangkan dan tak lupa untuk berbagi kepada anak muda lainnya agar ikut termotivasi. Fandy berharap banyak remaja juga mahasiswa yang terinspirasi dan mulai memanfaatkan masa muda yang dimiliki untuk hal-hal yang berguna. Bagi Fandy Matondang, kesuksesan dan kepandaian seseorang tidak hanya diukur dari bidang akademik, setiap orang berhak menentukan karya yang akan diciptakannya baik itu bidang akademik maupun non-akademik.

“Saat ini ada 66 juta remaja dan jika kita tidak bergerak kita akan menjadi sampah di 66 juta itu. Usia produktif harus dipakai untuk mempersiapkan diri untuk Negara, ambil peran untuk lebih produktif lagi dan bermanfaat bagi Negara, bukan menjadi tanggungan Negara”,  pesan Fandy Matondang kepada seluruh remaja di Indonesia.

Jumat, 24 Mei 2019

‘Small wins build your confidence and build you up to have more success’


Setiap manusia pasti memiliki kelebihan dalam dirinya masing-masing, begitu pula dengan Aziva Zahrianis, gadis yang sering disapa Zizi ini memiliki berbagai prestasi baik di bidang akademik hingga di dunia Pegeant. Gadis yang lahir 23 tahun silam di Kota Sigli ini merupakan Miss Earth Coral Warrior 2018 dan merupakan 1 RU Puteri Pariwisata Sumut. Siapa sangka bahwa Zizi dulu merupakan seorang yang introvert, bahkan dia mengaku sangat sulit memiliki teman di lingkungan sekolah, untuk sekedar menunjuk tangan untuk bertanya di hadpan guru pun ia tidak berani.
            Lantas bagaimana ia bisa menjadi seorang Public Speaker seperti sekarang? Berbagai prestasi yang dimilikinya tentu tidak didapat dengan proses yang instan. Untuk menjadi sukses, tidak cukup hanya bermodal paras cantik saja, itulah yang ada di benak Aziva Zahrianis. Ia berani keluar dari zona nyamannya, mulai mengikuti lomba pidato se-kota Medan dan ia berhasil meraih juara harapan 1. Zizi juga merupakan seorang siswa berprestasi Kota Medan pada tahun 2012.
Kemampuan bahasa inggris yang ia miliki turut menghantarkannya menuju gerbang kesuksesan, dengan kemampuan itu ia berhasil dipilih untuk menjadi Master Of Ceremony (MC) Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N). Tidak berhenti sampai disitu, kepandaiannya dalam berbahasa inggris membuat ia dipandang oleh dosen-dosennya sehingga ia terpilih untuk mengikuti English Debate of Nursing Faculty of (North Sumatera) dan menjadi 3rd winner dalam perlombaan tersebut. 
            Dibekali dengan pengalamannya yang cukup banyak, Aziva memberanikan dirinya untuk mengikuti Dara Inteligensia Kota Medan. Semenjak itulah Aziva kerap dipanggil untuk  menjadi MC dan Narasumber di berbagai event-event besar di Kota Medan. Aziva pun berhasil terpilih sebagai mahasiswi lulusan terbaik dan berprestasi, di Fakultas keperawatan stambuk 2014 Universitas Sumatera Utara.
Tak hanya itu, Aziva pun kembali menunjukkan prestasinya sebagai 1RU Puteri Pariwisata pada tahun 2018 lalu dan juga kembali menjadi pemenang Miss Earth Coral Warrior. Namun, siapa yang menyangka bahwa dibalik prestasi – prestasinya yang identik dengan kemampuan berbicara di depan umum, ternyata Zizi merupakan gadis yang introvert. Ia bahkan tidak berani untuk sekadar bertanya kepada guru semasa sekolah. Zizi pun mengaku sempat menjadi salah satu korban bully, ia pun mengungkapkan selama ini ia tidak pernah menceritakan kasus bully yang dihadapinya ini
Ketika mulai mencoba mengikuti berbagai kegiatan Pageant, Zizi pun perlahan berani untuk tampil di depan umum dan mulai nyaman dengan lingkungan yang baru tersebut, bahkan saat ini ia sering menjadi fasilitator dalam kegiatan Public Speaking. Dibalik kesuksesan yang telah Zizi raih, dorongan dari keluarga juga yang merupakan salah satu dukungan terbesarnya untuk menjadi seperti sekarang ini. Zizi pun mengaku Ibu nya merupakan sosok yang inspiratif dalam hidupnya. Ia menceritakan bagaimana ibunya memotivasinya untuk bangkit ketika ia terpuruk lalu memberikan dukungan untuk puncak kesuksesannya.
            Sejak menyandang gelar sebagai 1RU Puteri Pariwisata Sumut dan juga Miss Earth Coral Warrior, hampir semua hal di kehidupan Zizi menjadi pusat perhatian. Mulai dari cara berpakaian, make up, hingga acara-acara yang dihadiri oleh Zizi pun menjadi perhatian. Gadis yang memiliki hobi membaca dan travelling ini pun kerap menggungah kegiatan–kegiatan yang dilakukannya di akun media sosialnya. Berkat jam terbang yang cukup tinggi, saat ini Zizi pun dipercaya menjadi presenter di salah satu stasiun Tv lokal.

Setelah PPAN, Bangun Tekad untuk Perdayakan Masyarakat


“..ketika kita mengenal banyak manusia, kita akan semakin mengenal diri sendiri..”


Jika kita berbicara mengenai pemberdayaan masyarakat, kita akan menjumpai sekelompok orang yang biasanya memiliki kepentingan untuk menarik perhatian. Terlebih saat masa kampanye politik, dimana sekelompok orang bertujuan mendapatkan massa dan dukungan. Namun, jika anak muda yang memiliki niatan demikian sedikitnya agak menarik perhatian dikalangan masayarakat.
Adalah Shitaaram, Alumni Menejemen FEB USU 2014 yang memiliki tekad untuk memperdayakan masyarakat khususnya kaum disable dan minoritas. Hal ini disampaikannya usai wawancara mengenai langkah berikutnya usai dirinya kembali ke daerah Sumatera Utara setelah mengikuti Program PPAN untuk SSEAYP 2018.

“Aku pengen mengabdikan diriku untuk masyarakat khususnya masyarakat disable dan minoritas yang aku rasa sangat dikucilkan oleh masyarakat luas. Hal ini aku tuangkan karena keinginan ku kedepan untuk menjadi Social Preneur sebagai wujud nyata dari disiplin Ilmu aku,”ungkapnya.
Shitaaram adalah gadis yang berasal dari keluarga campuran Sunda-India Tamil. Menurutnya, etnis India Tamil tergolong masyarakat minoritas di kota Medan ini. Padahal, orang-orang India ini memiliki potensi dan intelligent yang sangat mendukung untuk perkembangan bangsa Indonesia. Namun mereka merasa minder dikarenakan takut dikucilkan.
Melalui pemahamannya ini, dirinya sudah merancang beberapa rencana kedepannya untuk membangun masyarakat. Alasan dirinya memilih kaum disable dan minority karena ingin memberikan pembaharuan bahwa siapa saja berhak untuk mendapatkan kesempatan meraih kesuksesan.
Shitaa juga mengaku bahwa keinginannya ini ia tekadkan selama dirinya melalui proses pembelajaran dan perjalanan di PPAN 2018. Dirinya memiliki kesempatan untuk mengelilingi 10 negara Asia Tenggara dan tentunya Jepang sebagai sponsor dari kegiatan SSEAYP (The Ship of South East Asian and Japanese Youth Program). Selama diperjalanan dirinya mengamati dan juga mempelajari pola kehidupan masyarakat diluar dengan membandingkan juga masyarakat didalam negeri.
“Aku rasa, aku mampu dan siap untuk melakukan ini. Sebab aku ingin empowerment kaum disable dan minority ini bahwa kita tak harus membatasi diri lagi. Kita harus bertemu banyak orang diluar lingkup kita untuk mengenali sejauh mana kemampuan kita. Karena ketika kita banyak mengenal manusia, kita akan semakin mengenali diri kita sendiri,” sahut Shitaa.
Dirinya menganggap bahwa isu mengenai keberagaman di Indonesia sangatlah unik. Dan keunikan ini wajib ditonjolkan untuk contoh negara yang aman dan penuh toleransi antar manusianya dikancah dunia.
Shitaa sendiri memiliki pengalaman untuk terjun ke masyarakat melakukan pengabdian melalui kegiatan yang diikutinya. Salah satu dari pengalamannya adalah sempat mengajar PEMA FEB disekolah dasar PAB-IT dan Surya Bahagia, dan juga kegiatan sosial melalui komunitas penerima beasiswa GenBI USU. Melalui kedua kegiatan ini dirinya yakin memiliki bekal untuk mewujudkan tekad perdayakan masyarakat, ditambah lagi pendalaman pengetahuannya yang didapatkan melalui kegiatan PPAN 2018.
“Semuanya ini aku tekadkan karena balasan apa yang diberikan oleh Tuhan. Tuhan sudah memberi segalanya untukku, beasiswa, PPAN dan lulus Cumlaude juga dikasi sama Tuhan. Bahkan sampai detik ini aku bisa bernafas juga atas izin pemberian dari Tuhan, So kenapa enggak aku juga turut memberikan warna baru untuk mereka yang memiliki keadaan yang berbeda,” ucapnya tegas ketika ditanya mendalam mengenai tekad besarnya Shitaaram.




Radif Publisher