This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 19 Januari 2015

Pembahasan Mengenai Identitas Nasional : Bahasa Indonesia Nasional Yakni Bahasa Indonesia



Pendidikan dan Kewarganegaraan



Nama      : Rizki Mitra Hamdani
NIM        : 130904029

Pembahasan Mengenai Identitas Nasional : Bahasa Indonesia Nasional Yakni Bahasa Indonesia
Permasalahan : Bagaimana Upaya Agar Bahasa Indonesia menjadi Tuan Rumah di Negara Sendiri
Ada kasus menarik yang dimuat dalam Harian Kendari Pos, edisi Selasa, 5 Febuari 2013 , halaman 8, yang patut kita cermati dalam berita yang berjudul “Wartawan Tertawa, Paspampres ‘Makan Hati’”. Kasus tersebut berkaitan dengan pidato pemimpin tertinggi di negeri ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Yang menarik perhatian wartawan, termasuk penulis, adalah penggunaan bahasa campur yang disampaikan oleh SBY pada saat meresmikan pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta.
Menurut salah seorang Staf Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara, Firman A.D bahwa penggunaan bahasa campur tersebut terdengar lucu bagi sebagian besar wartawan tulis yang sedang meliput peristiwa tersebut sehingga mengundang suara riuh wartawan dalam forum tersebut.
            Menurut pengamatan para wartawan bahwa dalam berpidato bahasa Indonesia Presiden SBY sudah terbiasa menyelipkan bahasa Inggris. Namun, dalam kasus ini dianggap sangat berlebihan dan meriah bahasa campurnya karena dalam jangka waktu sekitar tiga puluh menit, SBY menggunakan setidaknya 24 frasa bahasa Inggris. Yang menjadi pertanyaan penulis saat ini adalah apakah tujuan SBY menyelipkan frasa bahasa Inggris tersebut?
Pemakaian bahasa oleh seorang pejabat memang patut mendapat perhatian karena sebagai pemangku jabatan dalam masyarakat seharusnya dapat menjadi panutan bagi masyarakat. Apalagi saat ini penggunaan bahasa Indonesia oleh pejabat negara telah diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Pidato Resmi Presiden dan/atau Wakil Presiden serta Pejabat Negara Lainnya.
Dalam Pasal 15 disebutkan bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden dan pejabat negara lainnya menyampaikan pidato resmi dalam bahasa Indonesia pada forum nasional yang terdiri atas dan tidak terbatas pada: forum nasional lainnya yang menunjang pada tujuan penggunaan bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 UU No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Jadi, kita bisa menilai sendiri apakah penyampaian pidato Presiden SBY pada saat meresmikan Pembukaan Perdagangan BEI di Jakarta termasuk resmi atau bukan.
Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat. Berbagai alasan sosial dan politis menyebabkan banyak orang meninggalkan bahasanya, atau tidak lagi menggunakan bahasa lain. Dalam perkembangan masyarakat modern saat ini, masyarakat Indonesia cenderung lebih senang dan merasa lebih intelek untuk menggunakan bahasa asing. Hal tersebut memberikan dampak terhadap pertumbuhan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa. Bahasa Inggris yang telah menjadi raja sebagai bahasa internasional terkadang memberi dampak buruk pada perkembangan bahasa Indonesia. Kepopuleran bahasa Inggris menjadikan bahasa Indonesia tergeser pada tingkat pemakaiannya.
Berbagai penyebab pergeseran pemakaian bahasa Indonesia, tidak hanya disebabkan oleh bahasa asing tetapi juga disebabkan oleh adanya interferensi bahasa daerah dan pengaruh bahasa gaul. Dewasa ini bahasa asing lebih sering digunakan daripada bahasa Indonesia hampir di semua sektor kehidupan. Sebagai contoh, masyarakat Indonesia lebih sering menempel ungkapan “No Smoking” daripada “Dilarang Merokok”, “Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk “keluar”, “Open House” untuk penerimaan tamu di rumah pada saat lebaran, dan masih banyak contoh lain yang mengidentifikasikan bahwa masyarakat Indonesia lebih menganggap bahasa asing lebih memiliki nilai.


 Analisis Kasus & Kesimpulan Permasalahan : Dalam Menanggapi kasus ini, berikut ini adalah Cara mengajak agar kita dapat menumbuhkan rasa sikap Nasionalisme dengan mengunakan Bahasa Indonesia : 
Cara Supaya Sikap Nasionalisme Berbahasa Indonesia Tidak Berkurang
Saat masyarakat lebih banyak menggunakan bahasa Inggris, maka secara langsung ataupun tidak langsung sikap nasionalisme terhadap bahasa Indonesia/ bahasa daerah sedikit demi sedikit akan berkurang. Ada beberapa cara supaya sikap nasonalisme berbahasa Indonesia tidak berkurang dari masyarakat Indonesia, dan para responden telah memberikan pendapatnya seperti yang ada di bawah ini :
1)      Tambahan untuk pelajaran bahasa Indonesia
Tambahan pelajaran untuk pelajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah akan membuat para siswa lebih dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Selain itu siswa juga lebih dapat menguasai bahasa Indonesia.
2)      Pelajaran bahasa daerah dihidupkan kembali
Pada saat ini, di sekolah-sekolah SMP DAN SMA sudah jarang sekali kita temui pelajaran bahasa daerah, atau mungkin juga sudah tidak ada pelajaran bahasa daerah. Bahasa daerah sekarang hanya dipergunakan di Sekolah Dasar, itupun tidak semua Sekolah Dasar ada mata pelajaran bahasa daerah. Sehingga bahasa daerah sudah banyak digunakan.
3)      Lebih mengutamakan bahasa Indonesia dari pada bahasa inggris
Masyarakat lebih mengutamakan bahasa Indonesia, lebih dapat menguasai bahasa pemersatu bangsa Indonesia, sebelum kita belajar bahasa asing, bahasa inggris. Sehingga bahasa Indonesia tetap menjadi yang no 1, yang utama bagi bangsa Indonesia.
4)      Lebih dapat mencintai bahasa Indonesia/bahasa daerah
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang telah diciptakan oleh para putra bangsa, dan telah disepakati oleh para pahlawan-pahlawan indonesia. Bangsa Indonesia harus lebih mencintai dan menghargai bahasa Indonesia. Walaupun belajar bahasa asing, namun nilai-nilai budaya bahasa Indonesia/bahasa daerah tidak boleh ditinggalkan.

PARADIGMA ETIKA PADA ERA GLOBALISASI



Tugas Etika
PARADIGMA ETIKA PADA ERA GLOBALISASI

Disusun Oleh :
Rizki Mitra Hamdani
(130904029)
   DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2013
PARADIGMA ETIKA PADA ERA GLOBALISASI


BAB  I
PENDAHULUAN


            1.1  LATAR BELAKANG
Kami menyadari bahwa etika, moral dan akhlak bangsa pada masa era globalisasi ini terutama remajanya sangat memprihatinkan sehingga kami memfokuskan untuk membahas secara mendalam tentang paradigma etika pada era sekarang ini yang menjadi fenomena dikalangan remaja bangsa kita pada umumnya sesuai dengan norma agama islam pada khususnya.

1.2 TUJUAN
1.      Mahasiswa mampu & memahami perlunya etika dalam perkembangan iptek,bermasyarakat,  berbangsa & bernegara.
2.      Mahasiswa mampu membangun etika di dalam dirinya sendiri
3.      Mahasiswa mampu & mau menjalankan etika di era globalisasi baik dalam bermasyarakat, berbangsa & bernegara

1.3 MANFAAT
1. Diharpakan mahasiswa pada era globalisai ini bisa bergaul dengan baik dan
    menangkap sisi positif dari era global.
2. Dengan mempelajari etika, diharapkan kita bisa tahu apa sikap, perbuatan dan tingkah
    laku yang baik
3. Menerapkan etika dalam kehidupan bermasyarakat

1.4 RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah dampak negatif dari era globalisasi terhadap etika ?
2.      Bagaimanakah perubahan etika di masyarakat pada era globalisasi ?
3.      Apakah faktor yang dapat mempengaruhi Nilai, Moral, Dan Sikap Individu ?






BAB  II
PEMBAHASAN

A.    Paradigma

Istilah paradigma pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Kuhn (1962), dan kemudian dipopulerkan oleh Robert Friedrichs (1970). Menurut Kuhn, paradigma adalah cara mengetahui realitas sosial yang dikonstruksi oleh mode of thought ataumode of inquiry tertentu, yang kemudian menghasilkan mode of knowing yang spesifik. Definisi tersebut dipertegas oleh Friedrichs, sebagai suatu pandangan yang mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari. Pengertian lain dikemukakan oleh George Ritzer (1980), dengan menyatakan paradigma sebagai pandangan yang mendasar dari para ilmuan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari oleh salah satu cabang/disiplin ilmu pengetahuan.

B.   Etika
Dari segi etimologi (ilmu asal usul kata), etika berasal dari bahasa yunani, ”ethos” yang berarti watak kesusilaan atau adat. Sedangkan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). Etika menurut filasafat dapat disebut sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana  yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang  dapat diketahui oleh  akal pikiran.
Etika merupakan bagian dari filosopil yang berhungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah penyelesaiannya baik atau buruk (jones,1994).Moral merupakan pengetahuan atau keyakinan tentang adanya hal yang baik dan buruk serta mempengeruhi sikap seseorng. Kesadaran tentang adanya baik dan buruk berkembang pada diri seseorng seiring dengan pengaruh lingkungan,pendidikan,sosial budaya,agama dsb,hal inilah yang disebut kesadaran moral atau kesadaran etik. Moral juga merupakan keyakinan individu bahwa suatu adalah mutlak baik atau buruk walaupun situasi berbeda.

C.    Era Globalisasi
            Era globalisasi dalam arti terminologi adalah sebuah perubahan sosial, berupa bertambahnya keterkaitan diantara masyarakat dan elemen-elemen yang terjadi akibat transkulturasi dan perkembangan teknologi dibidang transportasi dan komunikasi yang memfasilitasi pertukaran budaya dan ekonomi internasional. Globalisasi juga dimaknai dengan gerakan mendunia, yaitu suatu perkembangan pembentukan sistem dan nilai-nilai kehidupan yang bersifat global. Era globalisasi memberikan perubahan besar pada tatanan dunia secara menyeluruh dan perubahan itu dihadapi bersama sebagai suatu perubahan yang wajar. Sebab mau tidak mau, siap tidak siap perubahan itu akan terjadi. Era ini di tandai dengan proses kehidupan mendunia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dalam bidang tranformasi dan komunikasi serta terjadinya lintas budaya.
Perubahan yang sangat cepat di era globalisasi tidak lain disebabkan oleh faktor teknologis. Keberadaan teknologi seperti halnya komputer dan internet sebagai simbol teknologi di era informasi sudah menjadi kebutuhan pokok sehari-hari. Kedua alat tersebut selain memberikan informasi perkembangan teknologi, juga memberikan informasi gaya hidup, perubahan sosial, pola pikir dan sebagainya. Akibatnya globalisasi telah membawa implikasi yang sangat luas terhadap segala aspek kehidupan manusia baik aspek ekonomi, sosial budaya, politik, pendidikan, agama, serta aspek-aspek yang lain.

D.    Paradigma etika pada era globalisasi
Suatu pandangan yang mendasar dari tingkah laku, ahklak ( moral ) seseorang terhadap era globalisasi. Atau singkatnya sebagai sudut pandang etika terhadap era globalisasi. Kesadaran moral erat kaitannya dengan nilai-nilai,keyakinan seseorang dan pada prinsipnya semua manusia dewasa tahu akan hal yang baik dan buruk, inilah yang disebut suara hati.perkambangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi pada era globalisasi berdampak pada perubahan pola pikir manusia.
Dalam kenyataanya etika perlahan-lahan mulai hilang seiring perkembangan jaman, coba kita lihat peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kita banyak sekali persoalan yang melanggar etika, hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran manusia akan pentingnya etika. Hal inilah yang menyebabkan terjadi berbagai peristiwa yang melanggar moral.
Kita semua tahu bahwa pondasi untuk tegak berdirinya suatu negara adalah karena generasi mudanya,remaja saat ini adalah pemimpin di hari esok. Di era globalisasi ini remaja di hadapkan dengan beberapa permasalahan generasi muda,yang pertama adalah masalah gaya hidup “style” kata orang-orang seberang sana .
Sebagai salah satu permasalahannya, anak muda pada zaman sekarang paling tidak senang dengan yang namanya aturan.Mereka justru lebih senang dengan kegiatan-kegiatan yang tak tentu arah,nongkrong di sana mojok di sini,siangnya berhura-hura malamnya begadang,ngumpul bareng itulah sebutan mereka.Mereka tidak menyadari bahwa rutinitas yang mereka lakukan dapat menimbulkan setumpuk efek negatif dalam kehidupa mereka.Contohnya narkoba yang sebelumya mereka tidak kenal sekarang menjadi teman sejati dalam hidup mereka,pergaulan bebas yang sebelumnya mereka takuti kini menjadi hal yang paling mereka senangi, bahasa yang baik, dan sopan santun sudah tidak nampak lagi.
Permasalahan lain yang menyimpang dari etika pada era globalisasi diantaranya adalah pelecehan sexual. Jika kita tinjau dan berbicara masalah sex,sebelumnya kita akan lihat anggapan orang-orang cendrung mengarah pada hal-hal negatif.Ini tidak dapat dipungkiri karena pada setiap pembahasan sex ujung-ujungnya adalah pelecehan sexsual, Namun inilah yang banyak terjadi pada generasi muda sekarang,contohnya pergaulan bebas,mereka tidak pernah takut akan azab Alloh,tidak pernah merasa bersalah dengan apa yang sudah mereka lakukan yang sebenarnya sangat menyimpang dari norma agama,gonta ganti pasangan adalah hal yang biasa,bahkan yang lebih ngerinya ada diantara mereka yang suka sesama jenis,yang heboh dengan sebutan homo dan lesbi.


Adapun dampak dari perkembangan etika pada era globalisasi diantaranya :
A. Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.
B. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
C. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI, MORAL DAN SIKAP

1.      Lingkungan keluarga.
Keluarga sebagai lingkungan pertama yang mempengaruhi perkembangan nilai, moral dan sikap seseorang. Biasanya tingkah laku seseorang berasal dari bawaan ajaran orang tuanya. Orang-orang yang tidak memiliki hubungan yang harmonis dengan orang tuanya di masa kecil, kemungkinan besar mereka tidak mampu mengembangkan super egonya sehingga mereka bisa menjadi orang yang sering melakukan pelanggaran norma.

2.      Lingkungan Sekolah.
Disekolah, anak-anak mempelajari nilai-nilai norma yang berlaku dimasyarakatsehingga mereka juga dapat menentukan mana tindakan yang baik dan boleh dilakukan. Tentunya dengan bimbingan guru. Anak-anak cenderung menjadikan guru sebagai model dalam bertingkah laku, oleh karena itu seorang guru harus memiliki moral yang baik.

3.      Lingkungan Pergaulan.
Dalam pengembangan kepribadian, faktor lingkungan pergaulan juga turut mempengaruhi nilai, moral dan sikap seseorang. Pada masa remaja, biasanya seseorang selalu ingin mencoba suatu hal yang baru. Dan selalu ada rasa tidak enak apabila menolak ajakan teman. Bahkan terkadang seorang teman juga bisa dijadikan panutan baginya.

4.      Lingkungan Masyarakat.
Masyarakatsendiri juga memiliki pengaruhyang penting terhadappembentukan moral. Tingkah lakuyang terkendali disebabkan oleh adanyacontrol dari masyarakat itusendiri yang mempunyai sanksi-sanksi tersendiri untuk pelanggar-pelanggarnya.




UPAYA PENGEMBANGAN NILAI, MORAL DAN SIKAP REMAJA


1.      Penciptaan Komunikasi
Dalam komunikasi didahului dengan pemberian informasi tentang nilai-nilaidan moral. Anak tidak hanya harus mendengarkan tetapi juga harus dirangsang agar lebih aktif. Misalnya mengikutsertakan ia dalam pengambilan keputusan dikeluarga dan pemberian tanggung jawab dalam kelompok sebayanya. Karena nilai-nilai kehidupan yang dipelajari barulah betul-betul berkembang apabilatelah dikaitkan dalam konteks kehidupan besama.Selain itu, pengembangan juga bisa dilakukan melalui proses pendidikan, pengasuhan, perintah, larangan, pemberian hadiah, pemberian hukuman dan interfensi edukatif dengan dibantu oleh para guru dan para orang tua untuk menanamkan nilai-nilai luhur, moral dan sikapyang baik bagi anak-anaknya agar dapat  berkembang menjadi generasi penerus yang diharapkan.


2.       Penciptaan Iklim Lingkungan Yang Serasi
Seseorang yang sikapnya berhasil seperti apa yang diharapkan, umumnya adalah seseorang yang hidup dalam lingkungan yang positif, jujur dan konsekuen senantiasa mendukung bentuk tingkah laku yang merupakan pencerminan dari nilai-nilai hidup. Ini berarti bahwa pengembangan tidak hanya dilakukan melalui pendekatan intelektual tetapi juga mengutamakan adanya lingkungan yang kondusif, dimana faktor-faktor lingkungan itusendiri merupakan penjelmaanyang konkret dari nilai-nilai hidup.Para remaja sering kali menentang nilai-nilai dan dasar-dasar hidup orangtua dan orang dewasa lainnya. Ini tidak berarti mengurangi kebutuhan mereka akansuatusystem nilaiyang tetap. Mereka tetap menginginkansuatusystemnilaiyang akan menjadi pegangan dan petunjukbagi perilaku mereka. Karena itu,orang tua,guru dan orang dewasa lainnya patut memberikan contoh perilaku yang merupakan perwujudan nilai-nilai yang diperjuangkan.













BAB  III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dalam kehidupan sehari-hari etika sangatlah penting peranannya, karena dengan adanya etika maka dapat mengatur bagaimana manusia dapat bergaul atau bersosialisasi dengan sesamanya. Yang mendasari tumbuh kembangnya etika dalam kehidupan kita adalah agar perbuatan yang tengah kita jalankan sesuai dengan adat atau kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.

Etika sangat mempengaruhi kehidupan manusia, karena dengan adanya etika membuat manusia berorientasi bagaimana ia menjalankan kehidupannya dalam tindakannya sehari-hari dan bisa membedakan  perbuatannya benar atau salah.

Karena itu etika sangatlah penting kita terapkan dalam kehidupan kita agar kita bisa membedakan mana perbuatan yang baik dan mana yang buruk selain itu memberi batasan dalam pergaulan kita dengan sesama agar bisa  tercapai kehidupan yang aman dan tentram.Selain itu dapat menciptakan suasana hidup yang aman dan tentram.







DAFTAR PUSTAKA

1.      Bertens K, Etika, Tilburg, Nederland,PT Gramedia Pustaka Utama (cetakan XI, Oktober 2011)
2.      Bertens K, Tilburg, Nederland, Pengembangan DiriInspirasionalEtikaMoral,Filsafat, PT  Gramedia Pustaka Utama (cetakan XI, Oktober 2011).