Tugas Etika
PARADIGMA ETIKA PADA ERA GLOBALISASI
Disusun Oleh :
Rizki Mitra Hamdani
(130904029)
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2013
PARADIGMA ETIKA PADA ERA GLOBALISASI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kami menyadari bahwa etika, moral dan
akhlak bangsa pada masa era globalisasi ini terutama remajanya sangat
memprihatinkan sehingga kami memfokuskan untuk membahas secara mendalam tentang
paradigma etika pada era sekarang ini yang menjadi fenomena dikalangan remaja
bangsa kita pada umumnya sesuai dengan norma agama islam pada khususnya.
1.2 TUJUAN
1. Mahasiswa mampu &
memahami perlunya etika dalam perkembangan iptek,bermasyarakat, berbangsa & bernegara.
2. Mahasiswa mampu membangun etika di dalam
dirinya sendiri
3. Mahasiswa mampu & mau menjalankan
etika di era globalisasi baik dalam bermasyarakat, berbangsa & bernegara
1.3 MANFAAT
1. Diharpakan mahasiswa pada era globalisai ini bisa bergaul
dengan baik dan
menangkap sisi positif dari era global.
2. Dengan mempelajari etika, diharapkan kita bisa tahu apa sikap,
perbuatan dan tingkah
laku yang baik
3. Menerapkan etika dalam kehidupan bermasyarakat
1.4 RUMUSAN MASALAH
1. Apakah dampak negatif
dari era globalisasi terhadap etika ?
2. Bagaimanakah perubahan
etika di masyarakat pada era globalisasi ?
3. Apakah faktor yang dapat
mempengaruhi Nilai, Moral, Dan Sikap Individu ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Paradigma
Istilah paradigma
pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Kuhn (1962), dan kemudian dipopulerkan
oleh Robert Friedrichs (1970). Menurut Kuhn, paradigma adalah cara mengetahui
realitas sosial yang dikonstruksi oleh mode of thought ataumode
of inquiry tertentu, yang kemudian menghasilkan mode of
knowing yang spesifik. Definisi tersebut dipertegas oleh Friedrichs,
sebagai suatu pandangan yang mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang
menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari. Pengertian lain dikemukakan
oleh George Ritzer (1980), dengan menyatakan paradigma sebagai pandangan yang
mendasar dari para ilmuan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang
semestinya dipelajari oleh salah satu cabang/disiplin ilmu pengetahuan.
B. Etika
Dari segi etimologi
(ilmu asal usul kata), etika berasal dari bahasa yunani, ”ethos” yang
berarti watak kesusilaan atau adat. Sedangkan dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia, etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral).
Etika menurut filasafat dapat disebut sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang
baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia
sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran.
Etika merupakan bagian
dari filosopil yang berhungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu
tindakan, apakah benar atau salah dan apakah penyelesaiannya baik atau buruk
(jones,1994).Moral merupakan pengetahuan atau keyakinan tentang adanya hal yang
baik dan buruk serta mempengeruhi sikap seseorng. Kesadaran tentang adanya baik
dan buruk berkembang pada diri seseorng seiring dengan pengaruh
lingkungan,pendidikan,sosial budaya,agama dsb,hal inilah yang disebut kesadaran
moral atau kesadaran etik. Moral juga merupakan keyakinan individu bahwa suatu
adalah mutlak baik atau buruk walaupun situasi berbeda.
C. Era Globalisasi
Era globalisasi dalam
arti terminologi adalah sebuah perubahan sosial, berupa bertambahnya
keterkaitan diantara masyarakat dan elemen-elemen yang terjadi akibat
transkulturasi dan perkembangan teknologi dibidang transportasi dan komunikasi
yang memfasilitasi pertukaran budaya dan ekonomi internasional. Globalisasi
juga dimaknai dengan gerakan mendunia, yaitu suatu perkembangan pembentukan
sistem dan nilai-nilai kehidupan yang bersifat global. Era globalisasi
memberikan perubahan besar pada tatanan dunia secara menyeluruh dan perubahan
itu dihadapi bersama sebagai suatu perubahan yang wajar. Sebab mau tidak mau,
siap tidak siap perubahan itu akan terjadi. Era ini di tandai dengan proses
kehidupan mendunia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dalam
bidang tranformasi dan komunikasi serta terjadinya lintas budaya.
Perubahan yang sangat
cepat di era globalisasi tidak lain disebabkan oleh faktor teknologis.
Keberadaan teknologi seperti halnya komputer dan internet sebagai simbol
teknologi di era informasi sudah menjadi kebutuhan pokok sehari-hari. Kedua
alat tersebut selain memberikan informasi perkembangan teknologi, juga
memberikan informasi gaya hidup, perubahan sosial, pola pikir dan sebagainya.
Akibatnya globalisasi telah membawa implikasi yang sangat luas terhadap segala
aspek kehidupan manusia baik aspek ekonomi, sosial budaya, politik, pendidikan,
agama, serta aspek-aspek yang lain.
D. Paradigma etika pada era globalisasi
Suatu pandangan yang
mendasar dari tingkah laku, ahklak ( moral ) seseorang terhadap era
globalisasi. Atau singkatnya sebagai sudut pandang etika terhadap era
globalisasi. Kesadaran moral erat kaitannya dengan nilai-nilai,keyakinan
seseorang dan pada prinsipnya semua manusia dewasa tahu akan hal yang baik dan
buruk, inilah yang disebut suara hati.perkambangan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi pada era globalisasi berdampak pada perubahan pola pikir manusia.
Dalam kenyataanya etika
perlahan-lahan mulai hilang seiring perkembangan jaman, coba kita lihat
peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kita banyak sekali persoalan yang
melanggar etika, hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran manusia akan
pentingnya etika. Hal inilah yang menyebabkan terjadi berbagai peristiwa yang
melanggar moral.
Kita semua tahu bahwa pondasi untuk tegak
berdirinya suatu negara adalah karena generasi mudanya,remaja saat ini adalah
pemimpin di hari esok. Di era globalisasi ini remaja di hadapkan
dengan beberapa permasalahan generasi muda,yang pertama adalah masalah gaya
hidup “style” kata orang-orang seberang sana .
Sebagai salah
satu permasalahannya, anak muda pada zaman sekarang paling tidak senang dengan yang namanya
aturan.Mereka justru lebih senang dengan kegiatan-kegiatan yang tak tentu
arah,nongkrong di sana mojok di sini,siangnya berhura-hura malamnya begadang,ngumpul
bareng itulah sebutan mereka.Mereka tidak menyadari bahwa rutinitas
yang mereka lakukan dapat menimbulkan setumpuk efek negatif dalam kehidupa
mereka.Contohnya narkoba yang sebelumya mereka tidak kenal sekarang menjadi
teman sejati dalam hidup mereka,pergaulan bebas yang sebelumnya mereka takuti
kini menjadi hal yang paling mereka senangi, bahasa yang baik, dan sopan santun
sudah tidak nampak lagi.
Permasalahan lain yang menyimpang dari
etika pada era globalisasi diantaranya adalah pelecehan sexual. Jika kita
tinjau dan berbicara masalah sex,sebelumnya kita akan lihat anggapan
orang-orang cendrung mengarah pada hal-hal negatif.Ini tidak dapat dipungkiri
karena pada setiap pembahasan sex ujung-ujungnya adalah pelecehan sexsual, Namun
inilah yang banyak terjadi pada generasi muda sekarang,contohnya pergaulan
bebas,mereka tidak pernah takut akan azab Alloh,tidak pernah merasa bersalah
dengan apa yang sudah mereka lakukan yang sebenarnya sangat menyimpang dari
norma agama,gonta ganti pasangan adalah hal yang biasa,bahkan yang lebih
ngerinya ada diantara mereka yang suka sesama jenis,yang heboh dengan sebutan
homo dan lesbi.
Adapun dampak dari perkembangan etika pada
era globalisasi diantaranya :
A. Perubahan Tata Nilai
dan Sikap
Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya
menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi
rasional.
B. Berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi
lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
C. Tingkat Kehidupan yang
lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi
alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha
mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI, MORAL DAN SIKAP
1. Lingkungan
keluarga.
Keluarga sebagai lingkungan pertama yang mempengaruhi perkembangan nilai,
moral dan sikap seseorang.
Biasanya tingkah laku seseorang
berasal dari bawaan ajaran orang tuanya.
Orang-orang yang tidak memiliki
hubungan yang harmonis dengan
orang tuanya di masa kecil,
kemungkinan besar mereka tidak mampu
mengembangkan super egonya sehingga mereka bisa menjadi orang yang sering
melakukan pelanggaran norma.
2. Lingkungan
Sekolah.
Disekolah, anak-anak
mempelajari nilai-nilai norma yang berlaku dimasyarakatsehingga mereka juga
dapat menentukan mana tindakan yang baik dan boleh dilakukan.
Tentunya dengan bimbingan guru. Anak-anak
cenderung menjadikan guru sebagai
model dalam bertingkah laku, oleh karena itu seorang guru harus memiliki moral yang baik.
3. Lingkungan
Pergaulan.
Dalam pengembangan kepribadian,
faktor lingkungan pergaulan juga turut mempengaruhi nilai, moral dan sikap seseorang. Pada masa remaja, biasanya
seseorang selalu ingin mencoba suatu
hal yang baru. Dan selalu ada rasa tidak enak apabila menolak ajakan teman. Bahkan
terkadang seorang teman juga bisa
dijadikan panutan baginya.
4. Lingkungan
Masyarakat.
Masyarakatsendiri juga memiliki pengaruhyang
penting terhadappembentukan moral. Tingkah lakuyang terkendali disebabkan oleh
adanyacontrol dari masyarakat itusendiri
yang mempunyai sanksi-sanksi
tersendiri untuk pelanggar-pelanggarnya.
UPAYA
PENGEMBANGAN NILAI, MORAL DAN SIKAP REMAJA
1. Penciptaan Komunikasi
Dalam
komunikasi didahului dengan pemberian informasi tentang nilai-nilaidan moral. Anak tidak hanya harus mendengarkan tetapi juga harus dirangsang
agar lebih aktif. Misalnya mengikutsertakan
ia dalam pengambilan keputusan dikeluarga
dan pemberian tanggung jawab dalam kelompok sebayanya. Karena nilai-nilai kehidupan yang
dipelajari barulah betul-betul berkembang apabilatelah dikaitkan dalam konteks kehidupan besama.Selain itu, pengembangan juga bisa
dilakukan melalui proses pendidikan, pengasuhan,
perintah, larangan, pemberian hadiah, pemberian hukuman dan interfensi edukatif
dengan dibantu oleh para guru dan para orang tua untuk menanamkan nilai-nilai
luhur, moral dan sikapyang baik bagi anak-anaknya agar dapat berkembang menjadi
generasi penerus yang diharapkan.
2. Penciptaan Iklim Lingkungan Yang
Serasi
Seseorang yang sikapnya berhasil seperti apa yang diharapkan, umumnya adalah seseorang yang hidup dalam lingkungan yang
positif, jujur dan konsekuen senantiasa mendukung bentuk tingkah laku yang
merupakan pencerminan dari nilai-nilai
hidup. Ini berarti bahwa pengembangan tidak hanya dilakukan melalui pendekatan intelektual tetapi
juga mengutamakan adanya lingkungan yang kondusif, dimana faktor-faktor lingkungan itusendiri merupakan penjelmaanyang konkret dari
nilai-nilai hidup.Para remaja sering
kali menentang nilai-nilai dan dasar-dasar
hidup orangtua dan orang dewasa
lainnya. Ini tidak berarti mengurangi
kebutuhan mereka akansuatusystem
nilaiyang tetap. Mereka tetap menginginkansuatusystemnilaiyang akan menjadi pegangan dan petunjukbagi
perilaku mereka. Karena itu,orang tua,guru dan orang dewasa lainnya
patut memberikan contoh perilaku yang merupakan perwujudan nilai-nilai yang
diperjuangkan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam kehidupan
sehari-hari etika sangatlah penting peranannya, karena dengan adanya etika maka
dapat mengatur bagaimana manusia dapat bergaul atau bersosialisasi dengan
sesamanya. Yang mendasari tumbuh kembangnya etika dalam kehidupan kita adalah
agar perbuatan yang tengah kita jalankan sesuai dengan adat atau kebiasaan yang
berlaku dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.
Etika sangat
mempengaruhi kehidupan manusia, karena dengan adanya etika membuat manusia
berorientasi bagaimana ia menjalankan kehidupannya dalam tindakannya
sehari-hari dan bisa membedakan perbuatannya benar atau salah.
Karena itu etika
sangatlah penting kita terapkan dalam kehidupan kita agar kita bisa membedakan
mana perbuatan yang baik dan mana yang buruk selain itu memberi batasan dalam
pergaulan kita dengan sesama agar bisa tercapai kehidupan yang aman dan
tentram.Selain itu dapat menciptakan suasana hidup yang aman dan tentram.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bertens K, Etika, Tilburg,
Nederland,PT Gramedia Pustaka Utama (cetakan XI, Oktober 2011)